SKRIPSI PENDIDIKAN ( UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM )


UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN KATERBAN V BARON NGANJUK



SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Tribakti Kediri Sebagai Persyaratan
Mengadakan Penelitian Skripsi
Salah Satu Tugas Akhir Program Study Pendidikan Islam








INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT) KEDIRI


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan dunia yang semakin maju (global), peranan Sumber Daya Manusia serta perkembangannya sangat menentukan sekali. Oleh karena itu sektor pendidikan mempunyai peran yang cukup besar dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia.
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang harus dibimbing dan diupayakan agar mempunyai kemampuan (skill) yang tangguh, kreatif, inspiratif dan dapat diandalkan. Agar tercapainya semua angan-angan tersebut tentunya hanya lewat dunia pendidikan baik formal dan non-formal.
Proses pendidikan berlangsung tidak tanpa alasan atau tujuan. Pendidikan merupakan proses yang berfungsi membimbing pelajar di dalam kehidupannya, yakni membimbing memperkembangkan diri sesuai tugas-tugas perkembangan yang harus dijalankan oleh pelajar itu. Tugas perkembangan itu mencakup kebutuhan baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Pendidikan yang benar adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada keterbukaan terhadap pengaruh dari luar (lingkungan) dan perkembangan potensi dari dalam diri anak didik. Secara operasional, pendidikan adalah upaya menjaga dan memperbaiki potensi anak didi serta mengembangkan potensi anak didi tersebut.
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan.[1] Sedangkan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Indonesia mempunyai dasar yang cukup kuat, salah satunya adalah dasar operasional yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama di sekolah. Sekolah seperti yang disebutkan pada Tap. MPR No. IV/MPR/1978 tentang GBHN yang berbunyi:
Diusahakan bertambahnya sarana-sarana yang diperlukan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, termasuk pendidikan agama yang dimaksudkan dalam kurikulum di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sampai dengan Universitas-universitas Negeri.[2]
Adapun dasar religius dari ajaran agama Islam yang tertera dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 126 yang berbunyi:
äí÷Š$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$# ( Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr&

Artinya :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.……” (QS. An-Nahl : 125) [3]

Bagi masyarakat Islam khususnya, pendidikan yang sesuai dengan konsep watak kemasyarakat mereka adalah pendidikan Islam. Pendidikan Islam adalah Pendidikan manusia seutuhnya, yang meliputi pendidikan jasmani dan rohani, duniawi dan ukhrowi, untuk menuju kehidupan yang seimbang. Begitu pentingnya pendidikan Islam bagi masyarakat Islam dalam rangka membangun umat manusia.
Secara umum pendidikan agama Islam mempunyai tugas membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak didik dari tahap ke tahap sampai mencapai titik kemampuan optimal. Pendidikan agama Islam harus mampu menyediakan fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan berjalan dengan lancar. Pendidikan agama Islam harus mampu menemukan dan mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki anak didik sehingga dapat diaktualisasikan dalam kehidupannya sehari-hari.
Pendidikan agama Islam harus mampu membentuk individu yang mempunyai pemahaman terhadap agamanya. Pendidikan agama Islam tidak hanya sebatas pada pemahaman teori, tapi juga harus sampai pada pembentukan karakter yang sesuai dengan ajaran Islam. Karena dewasa ini keberhasilan pendidikan Islam banyak yang hanya terbatas pada pemahaman teori saja dan artinya hanya mencapai ranah kognitif saja. Yang sangat disayangkan adalah prilaku mereka bukanlah manifestasi ajaran Islam yang mereka terima di kelas. Jika demikian keberhasilan pendidikan agama Islam belumlah dapat dikatakan berhasil.
Secara umum pendidikan agama Islam mempunyai tugas membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak didik dari tahap ke tahap sampai mencapai titik kemampuan optimal. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan serta pengajaran bukanlah memenuhi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui, melainkan; mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa keutamaan (fadhilah), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi dan mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya dengan penuh keikhlasan dan kejujuran.[4]
Sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran telah ada sejak beberapa abad yang lalu. Lembaga inilah yang kemudian menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran secara formal, karena itu istilah sekolah disini termasuk di dalamnya adalah madrasah. Madrasah mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap pendidikan Islam yang pelaksanaanya tanggung jawab itu berada pada guru. Selanjutnya guru dapat dikatakan sebagai pendidik profesional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang seharusnya terpikul di pundak orang tua.[5]
Dengan tanggung jawab diatas, setiap lembaga pendidikan agama Islam harus berusaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas outputnya. Upaya-upaya ini dilakukan melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Salah satu lembaga pendidikan Islam yang berupaya meningkatkan kualitas pendidikannya adalah SDN Katerban V yang berada di Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk. Dalam kegiatan intrakurikuler SDN Katerban V memberikan materi-materi pelajaran keislaman sebagai dasar pengetahuan dan karakter siswa-siswanya. Selain itu, untuk menunjang pembelajaran di kelas, SDN Katerban V memberikan bimbingan diluar kelas bagi siswa-siswanya dengan melalui kegiatan ektrakurikuler dalam bidang olahraga, pramuka, dan bimbingan kajian-kajian keislaman dasar. Peningkatan-peningkatan kajian keislaman tersebut di SDN Katerban V secara rutin sudah diupayakan dalam kegiatan-kegiatan pada bulan ramadhan.
Berdasarkan dari uraian diata, tergeraklah hati penulis untuk mengadakan penelitian tentang “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam Di SDN Katerban V Baron Nganjuk.” Hal ini dikarenakan SDN Katerban V tetap berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya dengan berbagai tantangan dan pengaruh dari luar. Kualitas disini bukan hanya sebatas pada aspek kognitif saja, tetapi juga meliputi ketiga aspek insani, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

B.     Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan pokok yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu:
1.      Apa tujuan Pendidikan Agama Islam?
2.      Metode apa yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam di SDN Katerban V?
3.      Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam di SDN Katerban V?

C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka penulis memiliki tujuan sebagai berikut:
1.      Mengetahui apa tujuan Pendidikan Agama Islam.
2.      Mengetahui metode apa yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam di SDN Katerban V.
3.      Mengetahui upaya guru dalam meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam di SDN Katerban V.

D.    Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat berguna, bagi:
1.      Peneliti
Sebagai sarana peneliti untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan berfikir kritis, guna melatih kemampuan memahami dan menganalisis masalah-masalah secara kritis dan sistematis.
2.      Guru
Dapat dijadikan referensi bagi guru untuk meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam di SDN Katerban V.
3.      Orang Tua
Diharapkan tidak hanya menyerahkan Pendidikan Agama Islam kepada guru di sekolah, tetapi orang tua juga harus meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam dirumah.

E.     Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan skripsi yang berjudul “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam Di SDN Katerban V Baron Nganjuk”, maka penulis akan memberikan dua definisi dengan maksud agar dapat dipahami dengan mudah, yaitu:
1.      Penegasan Konseptual
a.       Upaya, adalah “usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud; akal; ikhtiar; dengan segala daya dan upaya”.[6]
b.      Pendidikan Agama Islam, adalah “bimbingan jasmani  dan  rohani  berdasarkan  hukum-hukum  agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam”.[7]
2.      Penegasan Operasional (bahasa sendiri):
a.       Upaya adalah “usaha untuk menyampaikan sesuatu maksud”.
b.      Guru adalah “orang yang pekerjaannya mengajar”.
c.       Meningkatkan adalah “menaikkan atau mempertinggi”.
d.      Kualitas adalah “mutu baik buruknya”.
e.       Pendidikan Agama Islam adalah “bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam”.

Jadi secara garis besarnya, yang penulis maksudkan skripsi yang berjudul “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam Di SDN Katerban V Baron Nganjuk” adalah usaha seorang pengajar dalam mempertinggi mutu kepribadian jasmani dan rohani anak didik dengan alat mata pelajaran agama (Pendidikan Agama Islam) di SDN Katerban V Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk.

F.     Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran umum skripsi ini, maka dikemukakan sistem pembahasan sebagai berikut:
Pembahasan skripsi ini terdiri dari bab yang sebelumnya diawali bagian-bagian formalitas meliputi halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, lampiran dan abstrak.
Bagian teks yang terdiri dari lima bab dan masing-masing bab berisi sub-sub bab yaitu:
BAB       I: Dalam bab ini  akan  diuraikan  mengenai  pendahuluan yang meliputi; latar  belakang  masalah, rumusan masalah,  tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah dan sistematika pembahasan.
BAB    II:  Kajian Pustaka  dalam  bab  ini  merupakan  landasan  teori  untuk  mengawali sebagai data yang telah disajikan berkenaan dengan isi skripsi ini, yang terdiri dari; pengertian Pendidikan Agama Islam, dasar dan tujuan Pendidikan Agama Islam, metode pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, dan upaya guru dalam meningkatkan Pendidikan Agama Islam.
BAB    III: Dalam metodologi penelitian ini berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi peneliti, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pendekatan keabsahan data dan tahapan-tahapan penelitian.
BAB    IV: Dalam paparan data dan temuan penelitian berisi tentang deskripsi singkat keadan objek, penyajian data, analisis data dan temuan penelitian.
BAB    V:  Dalam bab lima ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran-saran yang   relevan dengan permasalahan yang ada.


[1]                               Nur Syam, dkk., Pengantar Dasar-dasar Kependidikan ( Tim Dosen FIP-IKIP Malang), (Surabaya: Usaha Nasional, 2005), 2.
[2] TAP. MPR No. IV/MPR/1978.
[3] Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Risalah Press, 1993), 421.
[4]                               Muhammad ‘Athiyyah Al-Abrasyi, Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2003), 13.
[5] Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), 223.
[6]                               W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Cetakan VIII), (Jakarta: Balai Pustaka, 1985), 1132.
[7]                               Muslimin, Diklat Kuliah Ilmu Pendidikan (Cetakan kedua), (Kediri, Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri: 2006), 4.










DOWNLOAD FILE  FREE :

0 komentar: