PREVALENSI STOMATITIS AFTOSA REKURE





PREVALENSI STOMATITIS AFTOSA REKURE


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

 

BAB I

PENDAHULUAN


1.1              Latar belakang

Jaringan lunak mulut terdiri dari mukosa bukal, labial, ginggiva, lidah, palatum, dan dasar mulut. Struktur jaringan lunak mulut terdiri dari lapisan tipis jaringan mukosa yang licin, halus, fleksibel, dan berkeratin atau tidak berkeratin. Jaringan lunak mulut berfungsi melindungi jaringan keras di bawahnya; tempat organ, pembuluh darah, saraf, alat pengecap, dan alat pengunyah (Greenberg 1994).
Pada individu tertentu dapat terjadi reaksi alergi terhadap jenis makanan tertentu sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada mukosa mulut, begitu juga dengan faktor psikis dan hormonal (Cawson, 2001). Ini semua dapat menggakibatkan terjadi pada suatu gangguan pada mukosa mulut yang disebut stomatitis. Stomatitis ini ada yang sering kambuhan oleh karena itu disebut sebagai Stomatitis aftosa rekuren (SAR) (Conrotto dkk.,2002). Gejala pada umumnya berupa rasa panas atau terbakar yang terjadi satu atau dua hari yang kemudian bisa menimbulkan luka (ulser) di rongga mulut (Field dan Logman, (2004). Lesi pada mukosa mulut didahului dengan timbulnya gejala seperti terbakar pada 2-48 jam sebelum munculnya ulser (Bricker dkk.,2002). Selama periode pendahuluan ini, akan terbentuk suatu daerah kemerahan setampat. Dalam waktu beberapa jam, sebuah papula yang kecil akan terbentuk, mengalami ulserasi dan secara beragsur – angsur membesar dalam waktu 48-72 jam berikutnya (Greenberg dan Glick, 2003). Mukosa bukal dan labial merupakan tempat yang paling sering terdapat ulser. Namun ulser juga dapat terjadi pada palatum dan ginggiva (Regezi dan Sciubba, 1989).
         1
 
Sampai saat ini, etiologi dari SAR belum diketahui dengan pasti (Pindborg,1994). tetapi, para ahli mengatakan terdapat beberapa faktor yang telah diketahui turut berperan dalam timbulnya lesi SAR. Faktor predisposisi tersebut terdiri dari : trauma, faktor herediter, infeksi bakteri dan virus, psikologi atau emosi, gangguan system imun, hipersensitif atau alergi, hormonal, penyakit gastrointestinal, dan penyakit darah (Greenberg dan Glick 2003). Pada skripsi ini akan dibahas mengenai prevalensi SAR di klinik Penyakit Mulut  FKG Bhakti Wiyata Kediri, dimana belum ada data – data mengenai SAR sebelumnya di klinik Penyakit Mulut FKG Bhakti Wiyata Kediri

DOWNLOAD FILE :
 

0 komentar: