BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar belakang
Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan
dengan penelaahan bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan
hubungan di antara hal-hal itu. Untuk dapat
memahami struktur serta hubungan-hubungannya di perlukan penguasaan tentang
konsep-konsep yang terdapat dalam matematika. Hal ini berarti belajar
matematika adalah belajar konsep dan struktur yang terdapat dalam bahan-bahan
yang sedang dipelajari, serta mencari hubungan di antara konsep dan struktur tersebut.
Matematika disebut ilmu deduktif, karena baik isi maupun metode pencarian kebenaran dalam
matematika berbeda dengan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan umumnya.
Metode pencarian kebenaran yang dipakai oleh matematika adalah metode deduktif, sedangkan ilmu pengetahuan
alam adalah induktif atau eksperimen. Namun dalam matematika mencari kebenaran
itu bias dimulai dengan cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk semua keadaan harus dibuktikan secara
deduktif.
Matematika disebut ilmu tentang pola, karena dalam
matematika sering dicari keseragaman untuk membuat generalisasi. Matematika
adalah ilmu tentang hubungan, karena dalam matematika konsep-konsepnya satu
sama lain saling berhubungan.
Pada dasarnya tujuan belajar matematika yang sesuai
dengan hakikat matematika merupakan sasaran utama. Sedangkan peranan
teori-teori belajar merupakan strategi terhadap pemahaman matematika. Dengan
demikian diharapkan bahwa matematika dapat dipahami secara wajar sesuai dengan
kemampuan anak. Jadi perlu kita sadari bahwa tujuan akhir dari belajar
matematika adalah pemahaman terhadap konsep-konsep matematika yang relatif
abstrak. Sedangkan strategi teori-teori belajar tentang pengalaman lingkungan
dan manipulasi benda konkret hanyalah sekedar jembatan dalam memahami
konsep-konsep matematika tersebut yang pada akhirnya tetap siswa harus belajar
sesuai dengan hakikat matematika.
|
Kelima unit matematika yang termasuk ruang lingkup
dalam pembelajaran matematika di SD tersebut pada dasarnya adalah untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dalam bentuk sasaran dan kemampuan
yang diharapkan dalam pembelajaran matematika di SD.
Salah satu bahan kajian matematika di SD yaitu Unit
geometri mengutamakan pengenalan bangun datar dan bangun ruang. Namun di SD,
istilah geometri sendiri tidak diperkenalkan. Konkret, dan diawali dengan
bangun-bangun yang sering dijumpai para siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Bangun-bangun datar yang diperkenalkan di antaranya segitiga, lingkaran,
persegi, persegipanjang, trapesium,
jajargenjang, dan macam-macam sudut. Siswa SD
juga dituntut untuk mampu menghitung luas suatu bangun datar. Pada pembelajaran
di kelas V terdapat kompetensi menghitung luas trapesium dan layang-layang.
Oleh karena itulah pembelajaran yang tepat sangat diperlukan bagi perkembangan
kemampuan siswa. Mengingat kecenderungan bahwa matematika adalah satu pelajaran
yang ditakuti siswa, dan yang paling dianggap sukar oleh siswa, maka
pembelajaran yang tepat akan membuat siswa menjadi suka dan senang pada pelajaran
matematika. Salah satu pembelajaran yang tepat adalah pemilihan model belajar
yang tepat dan sesuai. Model
pembelajaran yang tepat untuk kompetensi menghitung luas trapesium dan
layang-layang adalah model TGT ( Team Game Tournament ).
Dengan diterapkanya model
pembelajaran tersebut penulis berharap agar ketakutan, kebosanan, kesulitan
yang dialami siswa bisa teratasi dengan model pembelajaran yang menyenangkan.
B. Rumusan masalah
Dengan mengacu pada latar belakang masalah yang telah diuraikan di depan.
Berikut ini dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Apakah penerapan model TGT ( Team Game tournament ) dapat
menciptakan pembelajaran matematika kompetensi menghitung luas trapesium dan
layang-layang yang lebih menyenangkan ?
2.
Apakah penerapan model belajar TGT ( Team Game Tournament ) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Payaman I Kecamatan Nganjuk
Kabupaten Nganjuk dalam pelajaran matematika kompetensi luas trapesium dan
layang-layang ?
C. Tujuan Perbaikan
Dari rumusan masalah diatas maka adanya perbaikan ini
bertujuan untuk:
1.
Menerapkan model pembelajaran TGT ( Team
Game Tournament ) di kelas V SDN Payaman I Kecamatan Nganjuk Kabupaten
Nganjuk guna menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan?
2.
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Payaman I Kecamatan Nganjuk
Kabupaten Nganjuk dalam pelajaran matematika kompetensi luas trapesium dan
layang-layang.
D. Manfaat Perbaikan
Sesuai dengan tujuan perbaikan diatas diharapkan perbaikan ini dapat
memberikan manfaat bagi,berbagai pihak, antara lain :
1.
Bagi siswa membuat mereka memiliki motivasi belajar akan pelajaran matematika
khususnya kompetensi luas trapesium dan layang-layang.
2.
Sebagai pelaksana perbaikan mampu mengembangkan pengetahuan, ketrampilan
dan wawasan berfikir kritis guna melatih kemampuan memahami dan menganalisis
masalah–masalah dalam pembelajaran.
3.
Memberikan masukan kepada semua guru kelas V sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan model pembelajaran guna meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam pelajaran matematika.
DOWNLOAD FILE FREE :
0 komentar:
Post a Comment