LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Meningkatkan Prestasi Belajar Materi
Koperasi
dengan Metode Jigsaw Siswa Kelas IV SDN
Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom
Kabupaten Nganjuk
Tahun Ajaran 2010/2011
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UPBJJ-UT MALANG
POKJAR KOTA KEDIRI
PROGRAM S1 PGSD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif dapat mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dalam masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus dan
merupakan sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu
pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama
pendidikan adalah untuk mengejar kebudayaan melewati generasi.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab
penuh dalam menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi
yang dirancang untuk membawa siswa pada proses belajar di bawah pengawasan guru
atau tenaga pendidik profesional. Sekolah terdiri dari jenjang-jenjang
pendidikan, yaitu tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan perkembangan siswa,
tujuan yang akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan. Proses pendidikan
memang tidak sepenuhnya dapat terlaksanakan di sekolah, karena terdapat faktor
keluarga dan lingkungan masyarakat juga memiliki pengaruh penting dalam
pendidikan siswa. Namun sebagai lembaga formal, sekolah memiliki tanggung jawab
terhadap pembentukan dan perikalu siswa.
Sedangkan pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat
terjadi perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan
sikap dan kepercayaan pada siswa. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu siswa agar dapat belajar.
Setiap proses apapun bentuknya, memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai
hasil yang memuaskan. Begitu pula proses pembelajaran yang diselenggarakan
dengan tujuan agar siswa mencapai
pedoman yang optimal terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan hal tersebut, berbagai upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap suatu materi ajar. Kurangnya pemahaman siswa terhadap
suatu materi ajar, dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya ialah
kurangnya pemanfaatan media serta penerapan metode pembelajaran yang sesuai.
Demi meningkatkan pemahaman siswa, guru yang ideal senantiasa berupaya dengan berbagai
strategi, termasuk diantaranya ialah dengan mengguakan media dan metode belajar
yang efektif dan menyenangkan bagi siswa.
Media dan metode belajar merupakan inovasi guru untuk mempermudah
penyampaian materi kepada siswa. Media dan metode belajar juga harus efektif
dan sesuai guna mempermudah pencapaian hasil belajar yang diinginkam. Media dan
metode yang tepat akan membuat siswa lebih termotivasi, lebih aktif, lebih
mudah mencerna materi yang diberikan oleh guru selama proses pembelajaran,
serta membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan.
Mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran non eksak di sekolah.
Pembelajaran pada mata pelajaran ini biasa diajarkan secara konvensional hampir
disetiap sekolah dasar, dengan metode klasik seperti ceramah, yang pada umumnya
kurang memanfaatkan adanya metode lain dalam pembelajaran, sehingga dapat
menimbulkan kejenuhan dalam lingkungan
belajar dan guru dipandang sebagai sumber utama dalam belajar. Pada dasarnya,
pembelajaran model ini kurang menimbulkan sikap antusias pada siswa. Siswa
cenderung bosan dan kurang memahami, karena hanya mendengarkan. Hal tersebut dapat menyebabkan kurangnya
pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
Untuk dapat menciptakan suasana belajar yang disukai oleh siswa, guru
perlu melakukan suatu inovasi. Salah
satunya dengan memilih dan menggunakan metode belajar yang menarik perhatian
siswa. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih antusias dalam mengikuti
proses pembelajaran serta dapat lebih memahami materi ajar yang disampaikan.
Akhir-akhir ini ini telah berkembang berbagai metode/pendekatan pembelajaran
yang tidak hanya mentransfer pengetahuan tetapi juga berusaha membangun
struktur kognitif siswa. Pendekatan pembelajaran yang diadaptasikan dengan
kemampuan siswa dalam proses pembelajarannya membangun struktuk kognitif siswa
dan dapat memotivasi siswa untuk berfikir kritis dan kreatif.
Kenyataan di lapangan pendidikan, proses pembelajaran IPS dengan materi Koperasi
yang dilaksanakan di Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom Kabupaten
Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011, diperoleh informasi bahwa nilai
hasil belajar siswa masih rendah. Dari 25 peserta didik, hanya 9 peserta didik
yang mampu mencapai tingkat penguasaan materi sebesar 75% ke atas.
I. Identifikasi Masalah
Sesuai latar belakang di atas, nampak bahwa hasil belajar siswa kelas IV
SDN Warujayeng V belum optimal. Berdasarkan musyawarah yang dilakukan dengan
teman sejawat sebagai patner penelitian, ditemukan penyebab tidak tercapainya
tujuan pembelajaran, yaitu:
- Guru tidak melibatkan siswa untuk berfikir memecahkan masalah.
- Siswa merasa bosan dan tidak berminat membaca materi pada buku pelajaran.
- Hasil belajar rendah dan target ketuntasan tidak tercapai.
- Guru dalam memberikan materi hanya menggunakan metode ceramah.
II. Analisis Masalah
Setelah dianalisis dan didiskusikan dengan teman sejawat diketahui beberapa
penyebab masalah untuk ditindak lanjuti, antara lain:
o
Guru tidak melibatkan materi pembelajaran dengan
masalah kehidupan sehari hari.
o
Siswa hanya diberikan tugas untuk membaca tanpa
disertai kegiatan Tanya jawab tentang materi pembelajaran.
o
Dengan kurangnya pemahaman siswa, mengakibatkan
hasil belajar siswa rendah.
o
Guru kurang memanfaatkan pemanfaatan metode pembelajaran yang menarik.
Berdasar analisis di atas, teman sejawat sebagai pengamat menyarankan
untuk melakukan upaya peningkatan penguasaan materi terhadap siswa dengan
menggunakan metode belajar kooperatif (Cooperative
Learning). Di dalam belajar kooperatif terdapat beberapa metode, salah
satunya adalah metode Jigsaw. Metode jigsaw merupakan tipe pembelajaran yang
dikembangkan oleh Elliot Aronson’s (Http://Ady-Ajuz.blogspot.com). Model
pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut kepada kelompoknya. Sedangkan menurut Santrock
(2003), belajar kooperatif dengan kelas Jigsaw melibatkan partisipasi bersama
dari seluruh anggota kelompok dalam meraih
tujuan pembelajaran. Setiap anggota kelompok memberi kontribusi pada proses
pembelajaran. Dapat disimpulkan dengan model
pembelajaran ini diharapkan mampu membuat siswa untuk saling mengajari satu siswa
dengan yang lain.
Dengan demikian, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang
mengambil judul “Meningkatkan Prestasi Belajar
IPS Materi Koperasi dengan Metode Jigsaw Siswa Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk Tahun
Ajaran 2010/2011.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah proses pembelajaran dengan metode Jigsaw
pada mata pelajaran IPS materi Koperasi di Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom
Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011?
2.
Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan dari penggunaan
metode Jigsaw terhadap prestasi belajar IPS siswa Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom
Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011?
C. Tujuan Perbaikan
Sesuai masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
- Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran dengan metode Jigsaw pada mata pelajaran IPS materi Koperasi di Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011.
- Menganalisa dampak yang ditimbulkan dari penggunaan metode Jigsaw terhadap prestasi belajar siswa Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011.
D. Manfaat Perbaikan
Hasil peneltian tentang penggunaan peraga bangun ruang diharapkan dapat
menjadi alternatif bagi:
1.
Guru , guna:
·
Perbaikan dalam pembelajaran yang dikelola.
·
Membantu untuk berkembang secara professional.
·
Meningkatkan rasa percaya diri.
·
Memungkinkan secara aktif dapat mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran.
·
Memberikan masukan/alternatif penggunaan alat
peraga.
2.
Siswa, guna:
·
Memperbaiki cara belajar .
·
Meningkatkan motivasi, minat, keaktifan dalam
proses pembelajaran.
·
Meningkatkan prestasi belajar.
3.
Penulis, guna:
·
Menambah wawasan tentang hal-hal yang terkait
dengan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar.
·
Sebagai referensi untuk melakukan penelitian
lebih lanjut.
4.
Lembaga Sekolah Dasar
·
Dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih
variatif sehingga mampu memajukan proses pendidikan dimasa mendatang.
0 komentar:
Post a Comment