Penggunaan Peraga Bangun Ruang Guna Meningkatkan Hasil Belajar Matematika


LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Penggunaan Peraga Bangun Ruang Guna Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk
Tahun Ajaran 2010/2011














KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UPBJJ-UT MALANG
POKJAR KOTA KEDIRI
PROGRAM S1 PGSD
September, 2010

 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sekolah Dasar pada dasarnya merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan enam tahun bagi anak-anak usia 6 sampai 12 tahun. Pendidikan di Sekolah Dasar dimaksudkan untuk memberikan bekal kemajuan dasar kepada siswa berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang bermanfaat bagi dirinya sendiri sesuai dengan tingkat perkembangan belajarnya. Disini siswa diharapkan dapat belajar secara aktif. Telah dicantumkan tadi bahwa belajar tidak hanya mencakup pengetahuan tetapi juga keterampilan (dalam pengertian luas yakni keterampilan untuk hidup/life skill), nilai dan sikap. Berkaitan dengan ini Ibrahim (1981) mendefinisikan belajar merupakan suatu proses yang kompleks dan unik. Kompleks karena mengikat segala aspek kepribadian baik jasmani maupun rohani. Unik artinya tiap orang mempunyai cara belajar yang berbeda dengan yang lain yang disebabkan karena adanya perbedaan individual seperti minat, bakat, kemampuan, kecerdasan, serta tipe belajar. Hakikat perbuatan belajar adalah usaha terjadinya perubahan tingkah laku atau kepribadian bagi orang yang belajar. Perubahan itu baik dari aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap atau nilai.
Dalam dunia pendidikan matematika adalah sebagai salah satu ilmu dasar yang mempunyai peranan penting. Karena pelajaran matematika merupakan salah satu sarana dalam membentuk siswa untuk berpikir secara alamiah. Hal ini sesuai dengan fungsi pembelajaran matematika yaitu untuk mengembangkan kemampuan berhitung yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Menyadari pentingnya pelajaran matematika pada jenjang Sekolah Dasar, maka pembelajaran matematika harus ditingkatkan sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah yang ditetapkan. Peningkatan mutu pendidikan matematika ditandai dengan peningkatan hasil belajar matematika. Mutu hasil belajar matematika ditentukan oleh mutu proses belajar matematika di kelas atau di sekolah. Peningkatan mutu pendidikan hanya dapat dicapai melalui peningkatan mutu proses pembelajaran matematika yang bermuara pada peningkatan hasil belajar matematika.
Sementara itu, agar proses belajar berlangsung efektif, semua faktor internal (dari dalam diri siswa) meliputi antara lain bakat, kecerdasan (intelektual, emosional, dan spiritual), minat, motivasi, sikap, dan faktor eksternal (dari luar diri siswa) meliputi antara lain tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, reinforcement (penguatan), iklim sosial kelas, waktu yang tersedia, sistem, dan teknik evaluasi harus diperhatikan. Dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi belajar siswa, maka interaksi antar faktor tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kualitas proses dan hasil belajar siswa. Dengan diperhatikannya faktor yang banyak mempengaruhi siswa tersebut diharapkan siswa dapat berkembang dan dapat mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi khususnya bagi siswa serta pada umumnya dapat meningkatkan mutu pendidikan pada semua tingkat dan jenis pendidikan.
Berawal dari proses dan peningkatan mutu pendidikan, akhir-akhir ini telah berkembang berbagai metode/pendekatan pembelajaran yang tidak hanya mentransfer pengetahuan tetapi juga berusaha membangun struktur kognitif siswa. Pendekatan pembelajaran yang diadaptasikan dengan kemampuan siswa dalam proses pembelajarannya membangun struktuk kognitif siswa dan dapat memotivasi siswa untuk berfikir kritis dan kreatif.
Hal lain yang dapat digunakan untuk membantu tercapainya tujuan pembelajaran selain menggunakan metode yaitu dengan alat peraga. Alat peraga merupakan sebuah alat bantu mengajar menjadi bagian integral seyogyanya dapat dikuasai oleh guru. Alat peraga dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Pada saat kegiatan pembelajaran, tidak semua siswa mampu berkonsentrasi dalam waktu relatif lama atau menyerap semua pelajaran yang diberikan guru. Mereka saling terpengaruh dengan hal-hal sepele antara sesama siswa di dalam kelas. Guru harus mampu menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung, sehingga siswa mampu berperan aktif dalam proses pembelajaran agar tercapai hasil belajar yang optimal.
Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara itu Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (dalam Sadiman, 1984). Dengan demikian dalam pembelajaran, media pembelajaran dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau bahan pembelajaran sehingga merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Kenyataan di lapangan pendidikan, proses pembelajaran Matematika dengan materi Bangun Ruang yang dilaksanakan di Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011, diperoleh informasi bahwa nilai hasil belajar peserta didik masih rendah. Dari 25 siswa, yang mendapat nilai di atas 70 hanya 5 siswa. Ini berarti bahwa hanya 20% siswa yang mencapai kriteria kentasan belajar klasikal yaitu.

I.       Identifikasi Masalah
Sesuai latar belakang di atas, nampak bahwa hasil belajar siswa kelas IV SDN Warujayeng V belum optimal. Berdasarkan musyawarah yang dilakukan dengan teman sejawat sebagai patner penelitian, ditemukan penyebab tidak tercapainya tujuan pembelajaran, yaitu:
  • Guru hanya ceramah.
  • Materi pembelajaran tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa.
  • Kurangnya latihan mengerjakan soal.
  • Siswa terlihat pasif dan tidak muncul perntanyaan.
  • Guru memberikan media gambar.
  • Hasil belajar rendah dan target nilai ketuntasan belum tercapai.

II.     Analisis Masalah
Setelah dianalisis dan didiskusikan dengan teman sejawat diketahui beberapa penyebab masalah untuk ditindak lanjuti, antara lain:
o   Guru tidak memanfaatkan penerapan metode dan penggunanaan alat peraga.
o   Guru dalam melakukan appersepsi kurang maksimal.
o   Penyelesaian soal lebih didominasi oleh guru, sehingga siswa kurang aktif.
o   Siswa tidak diaktifkan dalam pembelajaran, tidak muncul kegiatan siswa yang berhubungan dengan alat peraga.
o   Dalam pembelajaran tidak dimunculkan peraga bangun ruang, dan hanya menggunakan media gambar yang membuat siswa kurang tertarik.
o   Kurangnya pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan menyebabkan hasil belajar siswa rendah.
Dengan demikian, penulis bekmaksud untuk melakukan penelitian yang mengambil judul “Penggunaan Peraga Bangun Ruang Guna Meningkatkan Hasil  Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011.”

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1.      Apakah  peraga bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011?
2.      Bagaimanakah dampak penggunaan peraga bangun ruang untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011?

C.    Tujuan Perbaikan
Sesuai masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian  ini adalah:
1.       Untuk mengetahui apakah peraga bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011.
2.       Menganalisis dampak yang ditimbulkan pada penggunaan peraga bangun ruang untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika Kelas IV SDN Warujayeng V Kecamatan Tanjunganom  Kabupaten Nganjuk Tahun Ajaran 2010/2011.

D.    Manfaat Perbaikan
Hasil peneltian tentang penggunaan peraga bangun ruang diharapkan dapat menjadi alternatif bagi:
1.      Guru, guna:
·         Perbaikan dalam pembelajaran yang dikelola.
·         Membantu untuk berkembang secara professional.
·         Meningkatkan rasa percaya diri.
·         Memungkinkan secara aktif dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajaran.
·         Memberikan masukan/alternatif penggunaan alat peraga.
2.      Siswa, guna:
·         Memperbaiki cara belajar .
·         Meningkatkan motivasi, minat, keaktifan dalam proses pembelajaran.
·         Meningkatkan prestasi belajar.


3.      Penulis, guna:
·         Menambah wawasan tentang hal-hal yang terkait dengan pembelajaran matematika di Sekolah Dasar.
·         Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut.
4.      Lembaga Sekolah Dasar, guna:
·         Dapat menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga mampu memajukan proses pendidikan dimasa mendatang.







DOWNLOAD FILE  FREE :

0 komentar: