UPAYA GURU
DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN KATERBAN V BARON NGANJUK
PROPOSAL
Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Tribakti Kediri
Sebagai Persyaratan
Mengadakan Penelitian Skripsi
Salah Satu Tugas Akhir Program Study Pendidikan Islam
Oleh :
SHOFATUL
HUSNAH
NPM. 06.01.2.4041
INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI
(IAIT) KEDIRI
2008
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM DI SDN KATERBAN V
BARON NGANJUK
A. Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangan dunia yang semakin maju (global),
peranan Sumber Daya Manusia serta perkembangannya sangat menentukan sekali.
Oleh karena itu sektor pendidikan mempunyai peran yang cukup besar dalam
mengembangkan Sumber Daya Manusia.
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa yang
harus dibimbing dan diupayakan agar mempunyai kemampuan (skill) yang tangguh, kreatif, inspiratif dan dapat diandalkan.
Agar tercapainya semua angan-angan tersebut tentunya hanya lewat dunia
pendidikan baik formal dan non-formal.
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk
membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan
kebudayaan.[1]
Sedangkan pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Indonesia mempunyai dasar yang
cukup kuat, salah satunya adalah dasar operasional yang secara langsung
mengatur pelaksanaan pendidikan agama di sekolah. Sekolah seperti yang
disebutkan pada Tap. MPR No. IV/MPR/1978 tentang GBHN yang berbunyi:
Diusahakan
bertambahnya sarana-sarana yang diperlukan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
termasuk pendidikan agama yang dimaksudkan dalam kurikulum di sekolah-sekolah
mulai dari sekolah dasar sampai dengan Universitas-universitas Negeri.[2]
Adapun dasar religius dari ajaran agama Islam yang
tertera dalam Al-Qur’an surat
An-Nahl ayat 126 yang berbunyi:
äí÷$# 4n<Î) È@Î6y y7În/u ÏpyJõ3Ïtø:$$Î/ ÏpsàÏãöqyJø9$#ur ÏpuZ|¡ptø:$#
(
Oßgø9Ï»y_ur ÓÉL©9$$Î/ }Ïd ß`|¡ômr&
…
Artinya :
“Serulah (manusia) kepada jalan
Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik.……” (QS. An-Nahl : 125) [3]
Bagi masyarakat Islam khususnya, pendidikan yang
sesuai dengan konsep watak kemasyarakat mereka adalah pendidikan Islam.
Pendidikan Islam adalah Pendidikan manusia seutuhnya, yang meliputi pendidikan
jasmani dan rohani, duniawi dan ukhrowi, untuk menuju kehidupan yang seimbang.
Begitu pentingnya pendidikan Islam bagi masyarakat Islam dalam rangka membangun
umat manusia.
Ironisnya sampai abad ini masih banyak lembaga sekolah
dasar yang kualitas Pendidikan Agama Islamnya yang masih rendah sehingga
tergeraklah hati penulis untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan “Upaya
Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam Di SDN Katerban V Baron
Nganjuk.”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, penulis dapat
merumuskan beberapa permasalahan, yaitu:
1.
Apa tujuan Pendidikan Agama Islam?
2.
Metode apa yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan
kualitas Pendidikan Agama Islam di SDN Katerban V?
3.
Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan kualitas
Pendidikan Agama Islam di SDN Katerban V?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka penulis
memiliki tujuan sebagai berikut:
1.
Mengetahui apa tujuan Pendidikan Agama Islam.
2.
Mengetahui metode apa yang digunakan oleh guru dalam
meningkatkan kualitas Pendidikan Agama Islam di SDN Katerban V.
3.
Mengetahui upaya guru dalam meningkatkan kualitas
Pendidikan Agama Islam di SDN Katerban V.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat
berguna, bagi:
1.
Peneliti
Sebagai sarana peneliti untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan wawasan berfikir kritis, guna melatih kemampuan
memahami dan menganalisis masalah-masalah secara kritis dan sistematis.
2.
Guru
Dapat dijadikan referensi bagi guru untuk meningkatkan
kualitas Pendidikan Agama Islam di SDN Katerban V.
3.
Orang Tua
Diharapkan tidak hanya menyerahkan Pendidikan Agama
Islam kepada guru di sekolah, tetapi orang tua juga harus meningkatkan kualitas
Pendidikan Agama Islam dirumah.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari
kesalahpahaman dalam menafsirkan skripsi yang berjudul “Upaya Guru Dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Islam Di SDN Katerban V Baron Nganjuk”,
maka penulis akan memberikan dua definisi dengan maksud agar dapat dipahami
dengan mudah, yaitu:
1.
Penegasan Konseptual
a.
Upaya, adalah “usaha (syarat) untuk menyampaikan
sesuatu maksud; akal; ikhtiar; dengan segala daya dan upaya”.[4]
b. Pendidikan Agama Islam, adalah “bimbingan
jasmani dan rohani
berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam”.[5]
2.
Penegasan Operasional (bahasa sendiri):
a.
Upaya adalah “usaha untuk menyampaikan sesuatu maksud”.
b.
Guru adalah “orang yang pekerjaannya mengajar”.
c.
Meningkatkan adalah “menaikkan atau mempertinggi”.
d.
Kualitas adalah “mutu baik buruknya”.
e.
Pendidikan Agama Islam adalah “bimbingan jasmani dan
rohani berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian
utama menurut ukuran-ukuran Islam”.
Jadi secara garis besarnya, yang penulis maksudkan
skripsi yang berjudul “Upaya Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama
Islam Di SDN Katerban V Baron Nganjuk” adalah usaha seorang pengajar dalam
mempertinggi mutu kepribadian jasmani dan rohani anak didik dengan alat mata
pelajaran agama (Pendidikan Agama Islam) di SDN Katerban V Kecamatan Baron
Kabupaten Nganjuk.
F. Metode Penelitian
1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan menggunakan pendekatan
kualitatif. Untuk data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis berpikir
induktif dan deduktif. Berpikir induktif penulis gunakan sebagai metode untuk menganalisis
suatu konsep atau definisi yang khusus kemudian ditarik kesimpulan yang
sifatnya umum, dimana berpikir induktif adalah “berangkat dari fakta-fakta yang
khusus, peristiwa-peristiwa yang konkret, kemudian dari fakta-fakta atau
peristiwa-peristiwa yang konkret itu ditarik suatu generalisasi-generalisasi
yang mempunyai sifat umum.[6]
Sedang berpikir
induktif peneliti gunakan sebagai acuan utama dalam merumuskan definisi tentang
kualitas pendidikan agama Islam di SDN Katerban V Baron Nganjuk yang kemudian
peneliti mengkaitkannya dengan upaya guru dalam meningkatkan kualitas
pendidikan agama Islam di SDN Katerban V Baron Nganjuk. Dalam hal ini, berpikir
deduktif adalah “berangkat dari pengetahuan yang sifatnya umum, dan bertitik
tolak pada pengetahuan yang umum itu kita hendak menilai suatu kejadian yang
khusus.”[7]
2.
Kehadiran Peneliti
Peneliti adalah seorang guru sekaligus terlibat dalam
kegiatan belajar mengajar secara langsung sehingga peneliti dapat hadir
dilokasi penelitian setiap hari. Kehadiran peneliti adalah mutlak diperlukan,
sedangkan alat-alat lain digunakan sebagai pendukung instrumen, oleh karenanya
dalam penelitiannya peneliti bertindak sebagai instrumen pengumpul data. Adapun
penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2008.
3.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dalam hal ini adalah di SDN Katerban
V yang berada di Desa Katerban Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk.
4.
Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif, sumber data utama adalah
kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai, sumber data
utama dicatat melalui catatan tertulis.[8]
Sumber data ini diperoleh dari Kepala Sekolah,
beberapa guru dan juga dari beberapa siswa di SDN Katerban V Kecamatan Baron
Kabupaten Nganjuk.
5.
Prosedur Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan penelitian, penulis membutuhkan beberapa
metode pengumpulan data. Metode-metode tersebut antara lain:
a.
Metode Observasi
Observasi adalah “kegiatan pemusatan perhatian
terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indera.”[9]
Dalam hal ini peneliti melibatkan diri secara langsung
dalam latar yang sedang diteliti. Metode ini digunakan peneliti untuk
mengetahui secara empiris tentang fenomena yang diamati dan untuk memperoleh
data yang berhubungan dengan upaya meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam
di SDN Katerban V Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk.
b.
Metode Wawancara
Metode wawancara yaitu proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya-jawab, sambil bertatap muka antara si
penanya atau pewancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan
alat yang dinamakan interview guide
(panduan wawancara).[10]
c.
Metode Dokumentasi
Teknik ini digunakan
untuk mengumpulkan data dari sumber non insani, misalnya catatan observasi,
transkrip, buku dan agenda katalog dan sebagainya yang mendukung perolehan data
tentang fokus penelitian.[11]
6.
Analisis Data
Dalam menganalisa data, karena penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif, maka peneliti menggunakan beberapa metode
yakni:
a.
Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan pemusatan
perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari
catatan tertulis dilapangan.
b.
Penyajian Data (display
data)
Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi
yang tersusun dan memberi kemungkinan untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan
mengambil tindakan.
c.
Penarikan Kesimpulan (cunclusi data)
Penarikan kesimpulan adalah kegiatan penyimpulan
makna-makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya
dan kecocokannya.[12]
7.
Pengecekan Keabsahan Data
Dalam pengecekan keabsahan data, peneliti menggunakan
beberapa metode yakni:
a.
Perpanjangan Keikutsertaan
Perpanjangan keikutsertaan peneliti waktu pengamatan
dilapangan, peneliti berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan ciri-ciri dan
unsur yang relevan dengan persoalan yang sedang dicari dengan cara observasi
dilapangan.
b.
Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal
tersebut secara rinci.
c.
Trianggulasi
Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu.
8.
Tahapan-tahapan Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan-tahapan
yaitu:
a.
Tahapan sebelum ke lapangan meliputi kegiatan mencari
permasalahan penelitian melalui bahan-bahan tertulis (kajian pustaka),
menentukan fokuc penelitian, menghubungi lokasi penelitian, menyusun usulan
penelitian dan seminar penelitian.
b.
Tahap pekerjaan lapangan, meliputi; kegiatan
pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus penelitian dan
pencatatan data.
c.
Tahap analisis data meliputi; analisis data,
penafsiran, pengecekan keabsahan data dan memberi makna.
d.
Tahap penulisan laporan meliputi; kegiatan menyusun
hasil penelitian dan memperbaiki hasil penelitian.[13]
G. Sistematika Penulisan
Sebagai gambaran umum skripsi ini, maka dikemukakan
sistem pembahasan sebagai berikut:
Pembahasan skripsi ini terdiri dari bab yang
sebelumnya diawali bagian-bagian formalitas meliputi halaman sampul, halaman
judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman motto, halaman
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, lampiran
dan abstrak.
Bagian teks yang terdiri dari lima bab dan masing-masing bab berisi sub-sub
bab yaitu:
BAB I:
Dalam bab ini akan diuraikan
mengenai pendahuluan yang
meliputi; latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
penegasan istilah dan sistematika pembahasan.
BAB II: Kajian Pustaka dalam
bab ini merupakan
landasan teori untuk
mengawali sebagai data yang telah disajikan berkenaan dengan isi skripsi
ini, yang terdiri dari; pengertian Pendidikan Agama Islam, dasar dan tujuan
Pendidikan Agama Islam, metode pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, dan upaya
guru dalam meningkatkan Pendidikan Agama Islam.
BAB III:
Dalam metodologi penelitian ini berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian,
kehadiran peneliti, lokasi peneliti, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis
data, pendekatan keabsahan data dan tahapan-tahapan penelitian.
BAB IV:
Dalam paparan data dan temuan penelitian berisi tentang deskripsi singkat
keadan objek, penyajian data, analisis data dan temuan penelitian.
BAB V: Dalam bab lima ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan
saran-saran yang relevan dengan
permasalahan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Aluy, Hery Noer, Ilmu
Pendidikan Islam, Logos Wacana Ilmu, Ciputat, 1999.
An-Nabawi, Abdur Rahman, Prinsip
dan Motode Pendidikan Islam, Diponegoro, Bandung, 1992.
Arifin, M., Filsafat
Pendidikan Islam, Bumi Aksa, Jakarta, 1997.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan
Praktek) Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta, 2002.
Azizy, Qodri., Pendidikan Untuk Membangun Etika Sosial, Aneka
Ilmu, Semarang, 2003.
Darajat, Zakiyah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah,
Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Risalah Press,
Jakarta, 1993
Marimba, Ahmad, Pengantar Filsafat Islam, Al-Ma’arif, Bandung,
1999.
Miles, Mathew B. dan
Huberman, A. Michael, Analisis Data
Kualitatif, Terj. Ijetjep Rohendi Rohidi, UI Press, Jakarta, tt.
Muslimin, Diklat Kuliah Ilmu Pendidikan (Cetakan kedua), Biro
Ilmiah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri,
Kediri, 2006.
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,
2004.
Moleong, Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung,
Remaja Rosdakarya, 1998
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 1998.
Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Protetik, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2004.
Syam, Nur dkk., Pengantar Dasar-dasar Kependidikan ( Tim Dosen
FIP-IKIP Malang), Usaha Nasional, Surabaya,
2005
Sastroprojo, M., Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, Usaha
Nasional, Surabaya, 1981.
Sumadi Suryabrata, BA., Metodologi Penelitian, PT Raja Grafindo,
Jakarta. 1992.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid I, ANDI
OFFSET, Yogyakarta, 1992.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II, ANDI
OFFSET, Yogyakarta, 1992.
Syah, Muhibin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,
Remaja Rosdakarya, Bandung, 1999.
TAP. MPR No. IV/MPR/1978.
Tim Penyusun Buku Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah STAIN Kediri, Pedoman
Penulisan Karya Tulis Ilmiah, STAIN Kediri, Kediri, 2005.
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia
(Cetakan VIII), Balai Pustaka, Jakarta, 1985.
[1] Nur Syam, dkk., Pengantar Dasar-dasar Kependidikan ( Tim
Dosen FIP-IKIP Malang), (Surabaya: Usaha
Nasional, 2005), 2.
[2] TAP. MPR
No. IV/MPR/1978.
[3]
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Risalah Press,
1993), 421.
[4] W.J.S.
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia
(Cetakan VIII), (Jakarta: Balai Pustaka, 1985), 1132.
[5] Muslimin, Diklat Kuliah Ilmu Pendidikan (Cetakan
kedua), (Kediri,
Biro Ilmiah Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Tribakti (IAIT) Kediri:
2006), 4.
[6] Sutrisno Hadi, Metodologi
Research Jilid I, (Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1992), 42.
[7] Ibid.
[8] Lexy J. Moleong, Metode
Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), 112.
[9] Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek) Edisi Revisi V, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), 131.
[10] Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II,
(Yogyakarta: ANDI OFFSET, 1992), 192.
[11] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ………, 148.
[12] Mathew B. Miles dan A. Michael
Huberman, Analisis Data Kualitatif, Terj.
Ijetjep Rohendi Rohidi, (Jakarta: UI Press, tt), 16-19.
[13]
Moleong, Metode Penelitian ………, 90.
0 komentar:
Post a Comment